DAERAH

Tanpa Penerangan Listrik, Warga Desa Bontu-Bontu Menanti Uluran Tangan Pemda Muna


Muna, OborSejahtera.com – Desa Bontu-Bontu, sebuah permata tersembunyi di pelosok daerah kabupaten Muna Sulawesi tenggara, kini diselimuti kegelapan setiap malam. Bukan karena listrik padam sementara, melainkan karena sudah puluhan tahun desa ini hidup tanpa akses penerangan listrik.

Anak-anak belajar di bawah temaram lampu Minyak, genset dan ada juga yang memakai tenaga Surya. Ibu-ibu memasak dalam keterbatasan cahaya, dan aktivitas warga terhenti begitu matahari terbenam. Sebuah potret kehidupan yang jauh dari kemajuan, namun mereka terus berjuang.

Masyarakat Desa Bontu-Bontu sebenarnya tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari swadaya hingga menyampaikan aspirasi melalui jalur formal. Mereka mendambakan sebuah kehidupan yang lebih layak, dimana anak-anak bisa belajar hingga larut malam tanpa merusak mata, dimana usaha rumahan bisa berkembang, dan dimana keamanan lingkungan lebih terjamin.

Penerangan bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup.

“Kami sangat berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda). Kami ingin merasakan terang seperti desa-desa lain. Listrik akan membuka banyak peluang bagi kami,” tutur salah seorang warga dengan nada pilu, Minggu (22/6/2025).

Kini, seluruh mata dan harapan warga Desa Bontu-Bontu tertuju pada Pemda. Mereka menanti uluran tangan dan kebijakan nyata yang bisa membawa cahaya ke desa mereka. Inilah saatnya bagi Pemda untuk menunjukkan komitmennya dalam pemerataan pembangunan, agar Desa Bontu-Bontu tidak lagi merana dalam gelap, dan mimpinya untuk hidup lebih sejahtera dapat terwujud.

“kalau Bagus cuaca kita gunakan tenaga Surya,dan ada juga pakai gengset dan ada yang pakai Aki.Kami sebagai masyarakat desa bontu-bontu berharap agar pemerintah daerah kabupaten muna segera Mengadakan Penerangan Lampu,” katanya.

“Kalau gunakan mesin genset maka pengeluaran Tiap bulan sangat banyak ,kadang 2 liter sampai 3 liter per malamnya.belum lagi kebutuhan Hidup dan pendidikan.jadi,Kami berharap pada pemerintah daerah kabupaten Muna untuk segera mengambil tindakan agar kami bisa menikmati terangnya Lampu,” harapnya. (FAN)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close