Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan “SADARI” Dan “SADANIS”
Oleh: Wa Ode Rista Ariani (Mahasiswi PSPPA Angkatan IX Universitas Halu Oleo Kendari)

Kendari, OborSejahtera.com – Kanker Payudara merupakan suatu kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dan jarang pada pria. Gejala kanker payudara termasuk benjolan di payudara, keluarnya cairan berdarah dari putting, dan perubahan bentuk atau tekstur putting atau payudara. Penanganan tergantung pada stadium kanker. Penanganan dapat terdiri dari kemoterapi, radiasi dan operasi.
Penyebab Kanker Payudara sampai saat ini belum diketahui. Yang diketahui adalah faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara. Faktor resiko yang paling utama dan paling sering ditemukan adalah faktor keturunan dan faktor hormonal berupa hormon estrogen yang berlebih dalam tubuh.
Deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis)
Mengapa harus melakukan SADARI ?
Karena kita lebih tau atau mengenal diri kita sendiri, bila terjadi perubahan kita akan mengetahuinya sejak awal. Jika pada saat melakukan SADARI ditemukan benjolan atau perubahan pada payudara (dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya) segera periksakan diri ke dokter.
Untuk melakukan SADARI cukup mudah dan cara ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Dikutip dari Artikel Sehat Kemenkes (2020), terdapat 6 langkah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sebagai berikut :
- Berdirilah di depan cermin kemudian amati payudara, tanpa menggunakan pakaian dan angkatlah kedua tangan di atas kepala. Perhatikan dengan baik bila terdapat ketidaknormalan pada kedua payudara seperti ada benjolan, perubahan bentuk pada kulit dan putting, serta payudara secara keseluruhan
- Rapatkan kedua payudara menggunakan tangan sehinngga payudara terlihat menonjol ke depan dan coba kembali amati apakah terdapat benjolan, kulit mengerut seperti kulit jeruk atau cekungan seperti lesung pipi dan putting susu yang tertarik ke dalam
- Raba dan tekan serta urut perlahan daerah sekitar putting sampai ke ujung kemudian amati apakah putting mengeluarkan cairan yang tidak normal, seperti putih kekuning-kuningan bercampur darah seperti nanah. Pada wanita menyusui, bedakan dengan ASI
- Berbaringlah dan letakkan bantal dibelakang punggung, posisikan tangan kanan dibelakang kepala, dengan menggunakan tangan kiri periksalah payudara bagian kanan
- Menggunakan tiga jari tengah rabalah bagian yang dirapatkan. Raba dengan gerakkan memutar dan beri tekanan lembut yang dimulai dari sisi bagian luar sampai putting dengan mengikuti putaran arah jarum jam
- Langkah terakhir, lakukan cara yang sama seperti pada nomor 4 dan 5 dengan posisi tangan kiri di bawah kepala dan tangan kanan meraba payudara kiri.
Kapan dilakukan SADARI ?
SADARI dilakukan sebulan sekali setelah selesai haid, semenjak wanita mulai mendapat haid pertama atau pada usia 12 tahun. Dilakukan 1 bulan sekali dan sebaiknya dilakukan pada hari ke 7 sampai 10 hari yang dihitung dari awal menstruasi.
Deteksi Dini bertujuan untuk menemukan benjolann dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya. Sekecil apapun benjolan yang ditemukan segera konsultasikan diri anda ke dokter. Menunda berarti memberi kesempatan sel kanker berkembang dan mengurangi kesempatan untuk sembuh.
Ingatlah jika kanker dapat ditemukan secara dini (dengan ukuran tumor masih kecil atau kurang dari 1 cm) dan ditangani dengan cepat dan tepat, harapan untuk sembuh hampir 100%. Jadi, ayo deteksi dini kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS.(*rn)