Muna, OborSejahtera -Di era digital saat Ini internet bisa dibilang hal utama dalam kehidupan sehari-hari setiap orang. Olehnya itu, konsep pembangunan berbasis digital sangat diperlukan khususnya bagi para pemimpin mulai tingkat pusat, daerah, bahkan sampai perdesaan. Inilah visi salah satu bakal calon kepala desa (Bacakades) Desa Napalakura Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna, Abdul Wahab.
“Bila nanti ditakdirkan terpilih menjadi Kepala Desa (Kades) Napalakura, saya akan memanfaatkan jaringan internet untuk perkembangan desa Napalakura. Tentu banyak keuntungan bagi masyarakat Desa Napalakura bila menerapkan pembangunan berbasis digital,”jelasnya.
Abdul Wahab menambahkan, seperti diketahui banyak orang dewasa kini mampu menghasilkan uang dari sejumlah aplikasi seperti facebook, website, instagram, ataupun youtube. “Hanya saja, selama ini masyarakat kurang mendapat pemberdayaan terkait pemanfaatan teknologi digital untuk menghasilkan uang,”ungkapnya.
Lebih jauh Abdul Wahab Menjelaskan, kalau masyarakat Desa Napalakura memberi kepercayaan untuk menjabat Kades Napalakura, maka hal pertama yang akan dilakukan adalah merubah Desa Napalakura menjadi kampung berbasis digital. “Jadi, nanti semua harus serba internet sampai pada penyampaian data anggaran dana desa. Intinya, siapapun bisa mengakses segala informasi tentang Desa Napalakura melalui internet,”ujarnya.
Adapun masyarakat yang belum bisa menggunakan internet, lanjut dia, desa akan menyiapkan anggaran untuk pelatihan. Sementara itu menanggapi visi Abdul Wahab tersebut, salah satu tokoh pemuda Desa Napalakura, La Ode Tarsan mengaku sangat mengapresiasi.
“Visi ini sangat bagus. Tentu saja dengan adanya kampung berbasis digital apalagi di perdesaan, maka bisa dipastikan desa tersebut akan lebih mudah dikenal masyarakat bahkan sampai ke mancanegara. Tak kalah penting dan ini sesungguhnya yang patut diapresiasi, bahwa penggunaan digital dalam hal pelaporan berbagai kegiatan di desa akan membuat masyarakat desa Napalakura bisa mengakses informasi apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi, terutama terkait anggaran seperti halnya dana desa dan sebagainya. Intinya, siapapun pemimpin yang berkomitmen menerapkan pembangunan berbasis digital, berarti yang bersangkutan siap menerapkan sistem keterbukaan informasi dalam hal apapun. Tentu saja, visi dan misi seperti ini harus didukung,”tegas pemuda yang saat ini sedang melanjutkan studi di Universitas Halu Oleo.(FAN)
