OPINI

Guru Bukan Beban, tapi Penopang Masa Depan Bangsa

Penulis: Husni, S.Pd


OborSejahtera.com – Pernyataan seorang menteri baru-baru ini yang menyebut guru sebagai beban negara memicu kontroversi sekaligus kekecewaan. Bagaimana mungkin profesi yang selama ini dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa justru dianggap sebagai beban? Pandangan semacam ini tidak hanya keliru, tetapi juga berpotensi meruntuhkan penghormatan masyarakat terhadap profesi guru yang sejatinya menjadi tiang utama pendidikan bangsa.

Guru seharusnya ditempatkan sebagai investasi jangka panjang, bukan beban. Apa yang dikeluarkan negara untuk gaji, tunjangan, dan pelatihan guru adalah bentuk penanaman modal sumber daya manusia. Negara-negara maju membuktikan bahwa kesejahteraan dan kualitas guru berbanding lurus dengan kemajuan bangsa. Menyebut guru sebagai beban sama saja dengan menutup mata terhadap fakta bahwa kualitas pendidikan menentukan arah masa depan sebuah negara.

Jika ada permasalahan dalam anggaran pendidikan, maka akar persoalan sesungguhnya ada pada pengelolaan kebijakan dan tata kelola yang buruk, bukan pada guru. Guru bahkan sering menjadi pihak yang paling dirugikan akibat ketidakadilan sistem, mulai dari distribusi tunjangan yang tidak merata, beban administrasi berlebihan, hingga minimnya fasilitas di daerah terpencil. Menyalahkan guru hanya akan memperkeruh masalah tanpa memberi solusi yang jelas.

Lebih dari sekadar pengajar, guru memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan moral generasi bangsa. Mereka adalah ujung tombak yang menjalankan kurikulum sekaligus menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa tanpa guru, pembangunan manusia Indonesia akan lumpuh. Maka, sungguh ironi bila seorang pejabat publik justru menganggap profesi seberat ini sebagai beban.

Pernyataan merendahkan semacam itu harus diluruskan. Pemerintah semestinya menjadikan guru sebagai mitra sejajar dalam pembangunan, bukan sebagai angka dalam tabel pengeluaran yang dihitung untung-ruginya. Kata-kata pejabat memiliki dampak besar, sehingga sebaiknya digunakan untuk menguatkan semangat para pendidik, bukan meruntuhkan dedikasi mereka.

Guru bukanlah beban negara, melainkan penopang utama masa depan bangsa. Yang sesungguhnya menjadi beban adalah pejabat yang gagal memahami arti pendidikan dan melontarkan pernyataan yang merendahkan. Jika negara ingin maju, maka menghormati guru adalah syarat mutlak. Menghargai guru berarti menjaga masa depan bangsa agar tetap berdiri tegak di tengah persaingan global.

Lasalimu Selatan, 20 Agustus 2025

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close