Jelang Musda XI Golkar Sultra, Safrin: Ketua DPD Golkar Kedepan Harus Sedikit “Gila”

Konut, OborSejahtera.com – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Sulawesi Tenggara diambang pintu, sejumlah DPD II Golkar kabupaten mulai memberi tanggapan terhadap kepemimpinan Herry Asiku.
Demikian pula dengan mantan Ketua DPD Golkar Kabupaten Konawe Utara 2 periode sekaligus mantan anggota DPRD kabupaten Konut, Safrin merasa kecewa dengan keputusan ketua DPD Golkar Sultra, Herry Asiku, yang kelihatan dipaksakan untuk mengganti dirinya sebagai ketua Golkar Konut tanpa adanya evaluasi yang matang dan realistis beberapa hari sebelum pelaksanaan Munas Golkar yang digelar di Jakarta pada 20-21 Agustus 2024 silam.
Safrin menjelaskan, meskipun ia berhasil menaikkan jumlah kursi Golkar di DPRD Konut dari 1 kursi menjadi 2 kursi pada pilcaleg 2024 namun dia tetap dianggap gagal oleh pimpinan partai karena adanya perbedaan pendapat.
Menurutnya, untuk Golkar Sultra lebih maju dan berkualitas dibutuhkan pemimpin yang mempunyai karakter pembangunan dan pengembangan partai kedepan. Pengambilan keputusan secara personal karena adanya perbedaan pemahaman sebaiknya dihilangkan demi kemajuaan partai.
“Untuk suksesi dibutuhkan orang yang punya ide gila. Gila meluangkan waktu, gila berkontribusi secara finansial, gila dengan pikiran dan terobosan baru. Kita sudah melihat kemunduran kepemimpinan saat ini, kepemimpinan yang dimana DPD kabupaten berjuang sendiri-sendiri, kepemimpinan yang jarang turun di lapangan untuk berkonsolidasi dengan anggotanya,” ujar Safrin, Selasa (8/4/2025).
Safrin berpesan, secara organisasi yang mempunyai hak suara di Musda akan datang, jatuhkanlah pilihan pada orang yang mempunyai integritas dan kualitas yang lebih baik. Berikan hak suara pada orang yang agak gila ide, gila pengorbanan dan gila gerakan di lapangan.
“Jika Golkar Sultra ingin lebih maju maka yang mempunyai hak suara pilihlah pemimpin yang sudah teruji, memahami tujuan partai, rela membesarkan partai dan siap turun lapangan untuk konsolidasi. Saya rasa figur untuk memimpin Golkar kedepan secara internal cukup banyak, ada mantan bupati, bupati aktif, wakil bupati, anggota DPRD, dan lain-lain yang mempunyai kualitas dan integritas yang baik, karena tahun 2030 tantangan semakin keras dan berat,” pesannya.
“Kalau teman-teman ingin membuat Golkar kedepan lebih besar dan lebih maju maka harus ada lirikan kepada figur-figur lain yang lebih kompeten. Saya pribadi berharap Musda Golkar kali ini bisa melahirkan pemimpin yang lebih “gila”. Gila dari segi kualitas yang lebih baik dan gila dari segi integritasnya terhadap partai Golkar,” tutup Safrin.(rn)