Pentingnya Edukasi DAGUSIBU Pada Masyarakat
Oleh: Evi Efriani, S.Farm (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Halu Oleo Kendari)

Kendari, OborSejahtera.com – Dagusibu merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang diselenggarakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kefarmasian.
Hal tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Pekerjaan Kefarmasian pada BAB I Pasal 1 yang menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi.
Pengetahuan mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat) merupakan hal yang penting karena pengetahuan merupakan salah satu cara agar dapat menggunakan, menyimpan, mendapatkan, dan membuang obat sesuai dengan konsep Dagusibu.
Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Setiap obat punya manfaat, namun juga mempunyai efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan aturan pakai.

Keberadaan obat di masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Baik itu obat yang sudah diresepkan dari dokter karena sakit, maupun penggunaan obat atas inisiatif mereka sendiri. Namun, tidak jarang kita mendengar adanya kasus mengenai penggunaan obat yang tidak tepat. Kasus-kasus tersebut diantaranya mulai dari keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian yang salah satunya terjadi akibat kurangnya keingin tahuan masyarakat mengenai obat yang mereka gunakan.
Menurut WHO penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis sesuai dengan kebutuhan dan dalam periode waktu yang adekuat. (Anisawati dkk., 2021)
Kesalahan dalam pengelolaan obat dapat berakibat fatal pasien dan bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat yang sembarangan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dan pada akhirnya juga menyebabkan kerugian bagi manusia sendiri.
Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) :
Dapatkan obat dengan benar
- Obat dapat diperoleh di apotek, supermarket, dan toko obat berijin
- Untuk obat dengan resep hanya dapat diperoleh di apotek.
- Pastikan apotek yang anda datangi terpercaya dan memiliki ijin apotek.
- Pastikan ada apoteker yang dapat menjamin obat yang anda beli.
- Periksa nomor registrasi, nama dan alamat pabrik pembuat obat, apakah sudah tercantum dengan jelas
- Teliti dan lihatlah tanggal kadaluarsa.
Gunakan obat dengan benar
- Pastikan obatnya benar
- Gunakanlah obat sesuai dengan petunjuk cara pakai yang telah ditentukan
- Gunakanlah obat pada waktu yang tepat
- Apabila mengkonsumsi beberapa jenis obat, perhatikan penggunaannya apakah diminum pada waktu yang sama atau berbeda
- Kembalikan obat pada wadah semula
- Hentikan pemakaian bila terjadihal-hal yang tidak diinginkan atau timbul efek yang tidak diinginkan, segera hubungi apoteker atau tenaga kesehatan terdekat.
Simpan obat dengan benar
- Simpan obat di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung (di lemari es untuk obat yang ada petunjuk khusus pada etiket/kemasan obat)
- Simpan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat
- Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah
- Obat minum dan obat luar harus disimpan dalam wadah yang berbeda
- Sediaan spray/aerosol harus dijauhkan dari panas karena dapat meledak
- Jangan tinggalkan obat di mobil dalam jangka lama
- Jauhkan dari jangkauan anak- anak.
Buang obat dengan benar
Obat yang telah rusak tidak akan bermanfaat, bahkan dapat menjadi racun bagi tubuh. Cara membuang obat yang benar adalah sebagai berikut:
- Hilangkan semua label dari wadah obat.
- Keluarkan obat dari wadah aslinya
- Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hancurkan dahulu dan campur obat tersebut dengan tanah atau bahan kotor lainnya, masukkan plastik dan buang ketempat sampah.
- Untuk cairan selain antibiotik, buang isinya pada kloset. Dan untuk cairan antibiotik buang isi bersama wadah dengan menghilangkan label ketempat sampah.
Beberapa ciri- ciri obat rusak yang penting diketahui masyarakat, yakni:
- Telah berubah warna, bau, dan rasa
- Bentuk pecah, retak, berlubang, menjadi bubuk
- Kapsul/puyer/tablet menjadi lembab, lembek, basah, lengket
- Cairan/salep/krim menjadi keruh, mengental, mengendap, memisah, mengeras
- Timbul noda bintik-bintik gas
Jangan mudah meniru menggunakan obat seperti orang lain. Pada saat ke dokter jelaskan secara rinci keluhan anda dan patuhi petunjuk dokter serta patuhi petunjuk apoteker di apotek tentang penggunaan dan penyimanan obat.(*rn)