POLITIK

Jelang Musda XI Golkar Sultra, Peta Jalan Tantangan dan Tuntutan 5 Tahun Kedepan


Kendari, OborSejahtera.com – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dijadwalkan digelar awal Juni mendatang, ketua panitia penyelenggara Musda, Drs. H. Abu Hasan, M.Pd mengatakan persiapan panitia Musda saat ini sudah mencapai 50 persen.

“Persiapan panitia Musda saat ini sudah mencapai 50 persen selesai, akan dilanjutkan dengan rapat pleno hasil kerja tim Stering Commite (SC) dan Organizing Commite (OC) untuk presentasi di internal panitia penyelenggara. Pleno  dalam rangka memberikan masukan materi dan persiapan teknis, selanjutnya menunggu jadwal pelaksanaan Musda,” ujar Abu Hasan.

Ketua panitia Musda mengatakan bahwa Musda Golkar kali ini mencari figur yang bisa menghadapi hegemoni partai-partai  lain yang hari ini sedang berkuasa.

“Musda kali ini kita mencari figur yang tepat untuk 5 tahun kedepan, sebab Golkar saat ini bukan the ruling party sehingga ketua terpilih haruslah mempunyai akseptabilitas dan kapabilitas teruji,” tambahnya.

Sebagai partai yang cukup besar, Golkar membutuhkan pimpinan yang memiliki kemampuan managerial dan leadership mumpuni yang bisa memanage sumber daya yang ada sehingga organisasi bisa hidup.

“Dalam penentuan ketua harus dihitung secara konperhensif integral. Tidak bisa hanya melihat satu aspek saja. Yang duduk harus dijamin aman, tidak menjadi pasien rawat jalan aparat penegak hukum (APH), karena akan berdampak negatif terhadap masa depan partai. Agak sulit memang mencari figur yang terlalu ideal, tetapi minimal yang memiliki resiko kecil untuk menghadapi tantangan 5 tahun kedepan,” kata Abu Hasan.

Menjadi ketua Golkar saat ini bukan sekedar maju sebagai pemimpin tapi betul-betul bisa memimpin partai menuju perubahan dan kemajuan dengan segala problematika dan tantangan kedepan.

“Kuncinya pada kemampuan managerial dan leadership karena harus memanage sumber daya manusia (kader), melakukan fungsi-fungsi partai yakni agregasi, kaderisasi, dan partisipasi yang bisa memberi arah kepada kader mulai dari kabupaten sampai kecamatan dan desa/kelurahan,” terangnya.

Ditanya soal kesiapannya jika peserta Musda mengusul dirinya sebagai calon ketua Golkar Sultra, Ketua Bappilu Partai Golkar Sultra ini mengatakan semua kader Golkar yang diberi kepercayaan harus siap mengemban amanah.

“Namun demikian, menurut saya pak Heri Asiku masih memiliki peluang besar dilihat dari prestasi yang sudah diraihnya. Meski Golkar saat ini bukan the ruling party namun beliau mampu membawa kadernya menduduki kursi pimpinan DPRD terbanyak di Sultra serta membawa beberapa nama sebagai kepala daerah di Sultra pada Pilkada yang lalu,” ucapnya.

“Kemungkinan besar pemilihan dilaksanakan secara aklamasi melihat efek domino daerah Jawa dan Sumatera yang sudah sebagian besar melakukan Musda semua aklamasi. Namun tidak menutup kemungkinan pemilihan dilakukan secara langsung,” timpanya.

“Harapan besar kami, tidak boleh ada keterbelahan kekuatan Golkar hanya karena ada perbedaan figur. Siapapun yang menjadi ketua harus bisa diterima. Musda adalah instansi pengambilan keputusann tertinggi di tingkat provinsi karena dihadiri oleh 1 tingkat dibawah provinsi dan 1 tingkat diatas provinsi,” tutup Abu Hasan.(rn)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close