Dikaitkan dengan Tes PPPK, Pembayaran Insentif Pegawai Honorer RSUD Muna Diduga Diskriminatif

Muna, OborSejahtera.com – Pembayaran Insentif atau honor pokok pegawai honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara diduga diskriminatif. Pasalnya, pembayaran insentif tersebut dikaitkan dengan tenaga honorer yang ikut tes PPPK, dimana honorer yang ikut tes PPPK gelombang Pertama dibayarakan insentinya sementara pegawai yang belum ikut tes gelomang pertama belum dibayarkan.
“Yang dikasi terima hanya yang ikut PPPK gelombang pertama, yang mau ikut gelombang kedua tidak dikasi terima, alasannya katanya jangan sampai dicairkan insentifnya gelombang kedua mereka tidak pergi tes. Sudah 3 bulan insentif belum dibayar, kita hanya kerja-kerja saja baru tidak digaji, jepang ka ini?,” jelas salah seorang honorer RSUD Muna yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (27/3/2025).
Ia juga menyampaikan kekesalannya atas perlakuan diskriminasi terhadap pegawai honorer di RSUD Muna. Ia mengatakan bahwa perlakuan tersebut sangat merugikan dan menyayat hati para honorer.
“Begini kune, memang tiap 3 bulan terima insentif tapi yang mau tanyakan kenapa ada peerbedaan antara gelombang 1 sama 2, kan sama-sama capek, Gelombang pertama hanya 1 bulan juga yang dicairkan itupun dipotong bpjs katanya, sementara orang semua punya bpjs mandiri, kenapa dipotong, sementara banyak yang nebeng sama bpjs nya suaminya,” tanyanya kesal.
Disebutkannya, kurang lebih 30 orang tenaga honorer RSUD Muna tidak menerima insentif yang dibayarkan di triwulan pertama tahun 2025.
“Ada lebih 30 orang kayaknya itu pppk gel kedua, Biasanya sebelum puasa atau sebelum lebaran gajian, tapi ini tidak sama sekali,” sebutnya.
Ia berharap, RSUD Muna bisa menghargai keringat mereka sebagai tenaga honorer dan bersikap adil terhadap seluruh petugas di RSUD kabupaten Muna.
“Apalagi ini mau lebaran, kira-kira dia bisa bayangkan kah itu perasaannya yang tidak dikasi terima insentif, kita liat orang ttd kayak sedih juga bela, serius. Kita kerja siang malam, jaga malam kadang tidur-tidur ayam, baru kita hanya jadi penonton pas gajian, kita cape baru tidak dihargai,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD kabupaten Muna belum memberikan keterangan resmi terkait informasi tersebut. Awak media ini sudah mencoba mengkonfirmasi via chat WhatsApp tapi belum berhasil. Awak media ini juga mencoba menghubungi bendahara tapi belum juga berhasil.
Hingga berita ini terbit, awak media ini masih terus berupaya untuk mendapatkan keterangan dari pihak RSUD. (Husni/OS)
Gültepe su kaçak tespiti Göztepe’deki evimizdeki su kaçağını hızlıca buldular ve onardılar. Çok memnun kaldık. https://www.seotoolkit.com.au/domain/uskudartesisat.com