PENGUMUMAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAERAH

Ketua dan Anggota TKBM Pohorua Berpolemik


Muna,OborSejahtera.com -Polemik Ketua dan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Desa Pohorua Kecamatan Maligano belum menemui titik temu. Menurut Mandor TKBM Desa Pohorua Ani Rahman, polemik tersebut dipicu tindakan Ketua TKBM, yang tidak mempekerjakan anggotanya saat bongkar muat di pelabuhan besar Desa Maligano. “Untuk alasannya, sampai saat ini kami belum tahu,”ujarnya, Selasa (21/03/2023).

Rahman menambahkan, seluruh anggota TKBM kecamatan Maligano sesungguhnya sudah bagi shift. “Namun setelah giliran shift anggota dari desa Pohorua, malah warga desa Maligano yang diberi kesempatan. Padahal, seluruh anggota TKBM desa Pohorua masuk dalam data keanggotaan. Jadi, apa sebenarnya alasan dibalik tindakan tersebut?” ungkapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Ketua TKBM Desa Pohorua, Wahida menjelaskan, tanpa maksud membela diri tapi yang namanya organisasi apalagi TKBM, seluruh anggota harus aktif setiap saat baik ada kapal ataupun tidak. 

“Semua harus stay di pelabuhan. Jadi, mengenai keluhan teman-teman anggota TKBM desa Pohorua yang tidak dipekerjakan itu tidak benar. Masalahnya setiap ada kapal mereka tidak ada di tempat. Saya juga sudah coba hubungi mereka, tapi beberapa bilang lagi di kebun, ada juga yang bilang di perantauan. Bahkan ada pula yang saya hubungi tidak sempat datang, malah mengutus anaknya yang masih di bawah umur. Jelas saja, saya sebagai penanggung jawab TKBM tidak mungkin mempekerjakan anak di bawah umur karena itu ada konsekwensi hukumnya,”jelasnya.

Adapun terkait keberadaan kapal di dermaga, lanjut dia, itu sudah tertera di manifest kapal mulai dari hari, tanggal dan jam. Kemudian yang perlu diketahui, bahwa kapal ini on time tidak menunggu negosiasi. “Tiba bongkar muatan langsung berangkat. Disinilah peran saya sebagai penanggung jawab. Nah, karena di pelabuhan Maligano ada buruh yang stay, maka terpaksa mereka yang kerjakan. Jadi, kalau seandainya ada yang klaim saya tidak mempekerjakan mereka dengan alasan dibeda-bedakan, itu tidak benar,”ujar Wahida.

Untuk itu, Wahid berharap jika anggota TKBM Desa Pohorua masih menganggapnya sebagai penanggung jawab, datang dan bicarakan secara baik-baik.  “Tapi ini hanya terkesan mau menyalahkan mekanisme. Sampai hari ini saya tetap siap menerima apabila mereka beritikad baik ketemu. Semua ini perlu komunikasi, makanya mari kita sama-sama bangun komunikasi agar tidak terjadi miskomunikasi,”tutupnya.(Adhar)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close