FIGUR TOKOH

Mengenang Agista Ariany Ali Mazi, Motivator Pembangun Perempuan Sultra

Secarik tulisan dari seorang pengagum


Kendari, OborSejahtera.com – Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun’ “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT”. Sepenggal kalimat itu yang menguatkan penulis untuk mengurai satu demi satu kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang sederhana ini.

Dua hari, penulis sempat merasa terpukul, drop dan kehilangan semangat, setelah Selasa petang (13/7/2021) mendapat kabar ibu Agista Ariany Ali Mazi meninggalkan kita semua, menghadap sang penciptanya. Mungkin inilah yang dinamakan pengagum berat, maka ketika ditinggal penulis merasa down..

Sesungguhnya beliau tidak mengenal penulis, hanya beberapa kali penulis sempat terlibat dalam wawancara singkat di beberapa kegiatan yang beliau hadiri baik itu kegiatan seremonial sebagai ketua TP PKK Prov. Sultra, ketua KONI Sultra, ketua Dekransda Sultra, bunda PAUD ataupun sebagai ketua Agista Fondation yang sedang melakukan kegiatan kemanusiaan.

Penulis begitu mengagumi beliau sebagai perempuan yang tangguh lagi ramah. Sosok perempuan cerdas, kuat dan peduli sesama. Banyak hal yang penulis dapatkan dari sosok beliau sebagai perempuan, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga yang ideal, pendamping suami, tetapi juga mampu melakukan hal-hal dalam peningkatan kualitas perempuan lain di Sulawesi Tenggara.

“Saya berharap kepada seluruh kader PKK mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota, bekerjalah secara maksimal dilandasi niat yang ikhlas untuk mengabdi kepada masyarakat bangsa dan negara namun tidak meninggalkan kodrat dan jatidiri sebagai perempuan yang harus tetap membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah,” sebaris harapan beliau kepada kader PKK se-Sultra pada peringatan HKG PKK ke-48, 11 Maret 2020.

Dikesempatan lain, beliau sempat mengunjungi anak korban kekerasan yang dilakukan oleh tantenya di pasar Baruga Kota Kendari. Disana beliau berpesan agar anak-anak harus sekolah meski separuh waktunya adalah untuk membantu orang tuanya.

“Saya minta kepada masyarakat yang ada disini jangan sampai ada anak-anak yang putus sekolah hanya karena ingin membantu orang tuanya atau ingin membantu orang yang dia tinggali namun merugikan masa depannya. Masa depan anak-anak akan menjadi sangat suram jika tidak bersekolah. Meski mereka membantu orang tuanya namun mereka juga harus tetap bersekolah. Anak-anak harus sekolah agar menjadi tonggak kemajuan daerah,” ujar Agista pada kesempatan pendampingan dan menghilangkan trauma yang dialami anak korban kekerasan dalam rumah tangga, 11 November 2020.

Sebagai bunda PAUD, beliau pernah mengatakan bahwa “Ibu adalah pembentuk karakter anak. Ibu berperan penting membentuk karakter anak dalam menentukan masa depan bangsa.”

Pesan singkat namun kaya akan makna bagi perempuan sebagai ibu dan pendamping laki-laki. Perempuan berkarakter, pembangun daerah dan bangsa ini.

“Sebuah kolaborasi kecantikan, kecerdasan, keberanian dan sportifitas,” salah satu caption facebook menarik Agista Ariany Ali Mazi yang dapat memicu perempuan menjadi lebih tangguh dan berkualitas.

Pada akhirnya kita semua akan kembali kepada sang Pencipta, hanya amal perbuatan kitalah yang akan menjadi teman abadi kelak.

Selamat jalan ibu Agista Ariany Ali Mazi, insha Allah Husnul Khatimah, Al-Fatihah, Aamiin ya rabbal Alamiin..

Penulis : Rabiah Norma

Tinggalkan Balasan

Close