Syekh Asal Palestina Kunjungi SMPN 1 Napabalano, Bawa Cerita dan Pesan Mendalam

Muna, OborSejahtera.com – Kunjungan seorang Syekh Odai Musa Ahmad dari Palestina ke SMPN 1 Napabalano baru-baru ini telah menjadi momen yang sangat berharga dan menginspirasi bagi seluruh siswa, guru, dan staf sekolah SMPN Negeri 1 Tampo, Rabu (12/3/2025).
Tak mau ketinggalan SMA Negeri 1 Napabalano juga menyempatkan diri untuk melihat Syekh Dari tanah yang penuh Konflik itu sebagai bentuk kecintaan mereka rerhadap Negara Palestina.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar kunjungan biasa, tetapi sebuah peristiwa yang penuh dengan makna mendalam, membawa cerita inspiratif dan pesan-pesan yang menyentuh hati.
Dalam kunjungannya, Syekh Odai Musa Ahmad tersebut menyampaikan kabar tentang Palestina, cerita tentang kehidupan sehari-hari di Palestina, cerita Anak-Anak di palestina dan tentang perjuangan dan ketabahan masyarakatnya dalam menghadapi konflik yang sedang terjadi.
“Saya datang untuk menyampaikan kabar tentang palestina, untuk menyampaikan kabar tentang anak-anak Palestina, bagaimna sekolah di palestina, bagaimna ibu-ibu di palestina, bagaimna kehidupan sekarang di palestina,” ucapnya.
“Dan saya akan menyampaikan perihal masjid Al-aqsha, apakah kalian tau mesjid Al-aqsha? Masjid Al-Aqhsa adalah salah satu mesjid yang paling penting dalam sejarah peradaban Islam. masjid Al-aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin, selama 17 bulan para Nabi dan Rasul kiblat nya di mesjid Al-aqsha, setelah itu baru di pindahkan ke ka,bah,” sambung Syekh Odai Musa Ahmad.
Dikatakannya, Mesjid al-alqsa adalah mesjid ke Dua yang dibangun dalam sejarah peradaban umat Islam setelah Masjidil Haram. Jaraknya adalah 40 Tahun setelah Masjidil Haram dibangun dan mesjid Alqsa adalah mesjid yang pernah di singgahi oleh Nabi Muhamad SAW.
“Tidak hanya sampai di situ saja ,Nabi Singgah kemudian sholat dan jadi Imam dan makmumnya adalah para Nabi-Nabi Terdahulu, salah satunya Nabi Ayub, Nabi Zakaria,dan Nabi Musa,’ terangnya.
Setelah menjelaskan tentang mesjid Al-aqsha, Syekh bertanya pada Hadirin, apakah hadirin Ridho di Ambil oleh Israel?.
“Masjid Al-aqsha adalah Rumah untuk kaum Muslimin bukan untuk Israel. Masjid Al-aqsa adalah milik 2,5 milyar kaum Muslimin yang tersebar Luas di seluruh dunia. Masjid Al-aqsa bukan milik siapa-siapa, bukan milik bangsa khusus, tapi milik kaum Muslimin di seluruh dunia,” jelasnya.
Israel terus memantik, Lanjut Syekh, terus menyerang palestina, salah satu alasan terpenting nya adalah mesjid Al-aqsa. Mereka ingin menghancurkan kaum Muslimin, mereka ingin merendahkan kaum muslimin.
“Di Palestina sana anak-anak kecil tidak bersalah meninggal dunia, anak-anak yang harusnya melihat indahnya dunia api mimpi itu terkubur. Anak-anak di Palestina apakah sekolah di sana?, mereka tidak sekolah satupun di sana. Bangunan-bangunan di luluh lantahkan, sekolah hancur lebur. Bagaimna dengan gurunya?, Tidak ada, karena hampir semua guru di sana semua sudah meninggal dengan syahid,” sambungnya.
Namun demikian, Syekh mengatakan, anak-Anak palestina tetap bersemangat untuk belajar dan meraih impian mereka, meskipun dalam kondisi yang serba terbatas. Cerita-cerita tersebut pun membangkitkan rasa empati dan kepedulian para siswa terhadap saudara-saudara mereka di Palestina serta menyadarkan mereka akan pentingnya bersyukur atas nikmat yang mereka miliki.
Syekh Odai Musa Ahmad juga menyampaikan pesan-pesan yang sangat mendalam, pesan dan salam dari anak-anak Palestina untuk saudaranya yang ada di Indonesia.
“bergembiralah, bersenang-senanglah, karena di Indonesia masih ada sekolah yang bisa di pakai, di Indonesia masih ada guru-guru yang mengajar, sementara sekolah mereka di palestina sudah luluh lantah, di hancurkan oleh Israel dan guru-gurunya telah syahid,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, kunjungan tersebut diwarnai dengan momen-momen yang mengharukan dan penuh inspirasi. Para siswa antusias mendengarkan cerita dan pesan yang disampaikan oleh Syekh Asal Palestina tersebut.
Kunjungan Syekh Palestina ke SMPN 1 Napabalano itu menjadi bukti bahwa jarak geografis tidak menghalangi terjalinnya silaturahmi dan solidaritas antar sesama manusia. Semoga kunjungan ini dapat memberikan inspirasi bagi para siswa untuk terus belajar, berkarya, dan menjadi generasi yang peduli terhadap sesama. (Fan)