DAERAH

Tamalaki Patowonua Laksanakan Diksar dan Diksus, Lestarikan Adat Budaya Suku Tolaki


Kolaka Utara, OborSejahtera.com – Tamalaki Patowonua melaksanaan Pendidikan Dasar (Diksar) II dan Pendidikan Khusus (Diksus) I yang digelar di rumah adat Patowonua Desa Pitulua Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) sukses dilaksanakan pada Minggu (12/12/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (Sabtu-Minggu, 11-12/12/2021) dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Dearah (DPD) Lembaga Adat Tolakai (LAT) Muhdar Landumaka, S.Pd, Wakil Dewan Adat Patowonua (DAP) Surahman, S.Ag, Sekretaris DAP Usman,SE, Ketua Tamalaki Patowonua Mansiral Usman SH, Kepala Kemenag Kolaka Drs. H. Baharuddin, M.Si, Dewan Sara Tamalaki Patowonua, Danramil 1412-03 Lasusua yang diwakili oleh Serda Herman yang juga Babinsa Pitulua, para tokoh adat dan sekira 240 peserta Diksar dan Diksus Patowonua.

Ketua Tamalaki Patowonua Mansiral Usman dalam sambutannya menyampaikan tujuan Diksar adalah memberikan pembekalan bagi peserta baru yang bergabung di Tamalaki Patowonua juga dapat membawa perubahan bagi para generasi muda.

“Semoga kegiatan ini bisa membawa perubahan bagi para generasi mudah khususnya anak Tolaki dibumi Patowonua. Jadi kegiatan Diksar dan Diksus ini kita akan banyak belajar baik soal agama, budaya kita maupun persoalan pembentukan karakter pada diri kita masing-masing,” tutur Luis panggilan sapaan Mansiral.

Ditambahkan, dalam diri seorang Tamalaki harus memiliki jiwa kesatria yang mampu membela baik agamanya, negaranya, keluarganya serta mampu menjujung tinggi adat istiadat serta budayanya.

“Jadilah Tamalaki yang disenangi masyarakat serta mampu mengendalikan diri dalam hal yang tidak terpuji, dan juga mampu melindungi nama baik suku Tolaki,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua DPD LAT, Muhdar Landumaka dalam sambutannya menjelaskan peserta Diksar tersebut harus mampu mengenal sejarah tentang budaya suku Tolaki yang ada di bumi Patowonua, juga mampu melestarikan bahasa Tolaki dan menerapkan dalam lingkungan sekitarnya maupun dalam kehidupan sehari-hari.

“Tamalaki itu harus bisa mengetahui sejarah tentang Patowonua, serta dapat melestarikan bahasanya sendiri (Tolaki), dan mampu menjaga budayanya agar tetap terjaga,” jelasnya.

Dijelaskan Muhdar, berkat pemerintahan saat ini (Nur Rahman Umar), rumah adat Parowonua bisa dianggarkan hingga dibangun. Sampai saat ini, rumah adat Patowonua menjadi kebanggan suku Tolaki yang ada di bumi Patowonua.

Sebagai nara sumber, Kepala Kemenag Kab. Kolaka Drs. H. Baharuddin, M.Si, menyampaikan kepada peserta Diksar dan Diksus tentang pentingnya agama dalam setiap diri manusia itu sendiri.

“Insya Allah kalau kita bisa menerapkan ilmu agama pada diri kita, maka yakinlah kita akan mampu menjadi Tamalaki yang memiliki akhlak yang baik serta bisa mengendalikan diri dari perbuatan yang dimurkai oleh Allah,” imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Diksar dan Diksus juga dilakukan Sumpah dan Ikrar dengan meneskan sedikit darah dikain putih yang mempunyai makna ketika seorang anggota Tamalaki Patowonua berhianat kepada sukunya (Tolaki) maka yang bersangkutan akan mendapatkan kutukan dari leluhur serta Maha Pencipta.

Editor: Rabiah

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close