PENGUMUMAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PENDIDIKAN

Undang Rare Sultra Sebagai Narsum, FPIK UHO Sukses Gelar Praktisi Mengajar Seri ke-2

Kiat-kiat sukses memulai karir profesional setelah lulus


Kendari, OborSejahtera.com – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK UHO) kembali menggelar acara praktisi mengajar seri ke-2, Minggu (14/07/2024).

Praktisi mengajar seri ke-2  dengan tema Kiat Kiat Sukses Memulai Karir Profesional Setelah Lulus memiliki tujuan untuk (1)  Mengidentifikasi tujuan dan motivasi kuliah di FPIK, (2) Mengidentifikasi pengetahuan tentang peluang kerja lulusan FPIK dan pengetahuan tentang NGO; (3)  Sharing tentang Rare dan NGO lingkungan lainnya di Indonesia;  (4) Sharing tentang tips dan trik memulai kerja di dunia NGO;  (5). Menentukan target karir pribadi dan mempersiapkan strategi; dan  (6). Mengidentifikasi kecenderungan gaya belajar dan memaksimalkannya

Acara  yang sangat menarik ini dihadiri puluhan mahasiswa dari jurusan Budidaya Perairan (BDP) dan Jurusan Agribisnis Perikanan (ABP), dengan nara sumber  sekaligus fasilitator,  Tarlan Subarno, S. Pi., MSi. yang merupakan alumni dari Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) angkatan 2008 yang juga saat ini merupakan Senior Associate, Program Implementation dari Rare Sulawesi Tenggara. Rare sendiri merupakan salah satu NGO yang berpusat di Amerika Serikat. Dalam pemaparannya Tarlan di dampingi oleh Sartini S.Pi sebagai  Co-Fasilitator yang juga merupakan staf dari Rare.

Acara diawali dengan pengantar oleh guru besar FPIK UHO, Prof. La Ode M.Aslan. Dalam arahannya, Prof. Aslan menginginkan acara praktisi mengajar ini dapat menjembatani kebutuhan alumni dan dunia kerja.  Dia (Prof. Aslan-red) juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh para mahasiwa yang hadir dengan melihat potensi yang ada pada diri mereka untuk terus dikembagkan agar menjadi lulusan yang memiliki daya saing di dunia kerja.

Materi disampaikan dengan cara menarik. Penyampaian materi diawali dengan melihat kesiapan mental (mood) peserta. Ini merupakan hal baru dalam memaparkan materi menggunakan situs slido.com.

Dari hasil pengecekan nampak peserta sangat tertarik dan bersemangat mengikuti acara. Setelah mengecek mood peserta diikuti dengan arahan dan review apa tujuan  dan motivasi Kuiah di FPIK. Tarlan menyampaikan bahwa ada 9,32 juta mahasiswa terdaftar di Indonesia tahun 2022.

Berdasarkan data dari ditjen Pendidikan tinggi/ Dikti,ada 2 juta mahasiwa baru yang diterima pada tahun  2023. Di sisi lain,  hanya tersedia 400 ribu lapangan kerja tersedia. artinya ada sekitar  1,6 juta pengangguran yang tejadi saat ini. Oleh karena itu, Tarlan mengajak para peserta untuk mengingat kembali saat-saat  awal mereka memilih jurusan di Fakultas Perikanan dan ilmu kelautan (FPIK) UHO, yang dijalani  saat ini, dan bagaimana menyelesaikan kuliahnya dengan sukses.

Salah satu tawaran dalam meraih peluang kerja bagi lulusan FPIk UHO adalah meniti karir di jalur NGO. Tarlan dalam kesempatan ini juga mengenalkan salah satu NGO yang berkiprah di sektor perikanan dan kelautan yang bernama: Rare Rare memiliki visi “Menginspirasi perubahan sehingga manusia dan alam berkembang”

Program Rare mencakup 3 hal, yaitu:  Climate Culture (Program ini memperjuangkan perubahan gaya hidup – seperti mengurangi konsumsi daging, mengendarai kendaraan listrik, dan mengadopsi energi surya), Fish Forever (Program ini merevitalisasi habitat laut pesisir dan menjamin penghidupan jutaan nelayan pesisir dan komunitas mereka), dan   Lands for Life (Solusi regeneratif dan berpusat pada perilaku untuk memberdayakan petani kecil dan menjaga alam)

Tarlan menyarankan bahwa berkiprah di jalur sebagai aktivis  NGO karena merupakan peluang bagi alumni untuk berkiprah dan berkarir professional,  berkontribusi langsung terhadap sektor  perikanan dan kelautan,  memberi peluang kerja sejalan dengan pendidikan yang saat ini ditempuh oleh para mahasiswa di FPIk UHO dan bisa mengasah pengetahuan lebih cepat karena bidang ilmu yang searah dengan jalur akademik bidang perkanan dan  berkiprah di NGO berpeluang besar  membangun jejaring nasional dan global.

Beberapa Tips yang disampaikan ke para mahasiswa untuk sedari awal. Pertama,  mempersiapkan diri adalah dengan  memperbanyak pengalaman selama kuliah. Hindari pola mahasiswa Kupu kupu )Kuliah-Pulang Kuliah-Pulang). Kedua,  lakukan riset atau kajian  mendalam atas program/lembaga NGO yang diminati. Ketiga, temukan dan identifikasi nilai-nilai positif /nilai nilai plus apa saja yang ada pada diri setiap mahasiswa yang dapat menjadi pembeda kedepan dibanding alumni lain. Keempat, perlu menyiapkan  CV yang menarik (biasanya tidak diperlukan copy ijazah dll), Kelima, perlu banyak menimba ilmu  dari senior,Keenam,  lebih baik jika mahasiwa dan alumni bisa berbahasa Inggris aktif dan pasif.

Sartini, sebagai  Co-Fasilitator dalam acara ini menceritakan pengalamannya selama kuliah di jurusan Ilmu Kelautan UHO. Selama kulian, Sartini juga melakoni beberapa kegiatan sebagai enumerator. Pengalaman segudang sangat membantu saat  membuat biodata (CV) termasuk saat melamar kerja di NGO. Oleh karena itu, Sartin menyarankan agar mahasiwa berupaya menjadi aktivis untuk memperkaya pengalaman.

Selain enam persiapan di atas, Tarlan juga menyarankan agar mahasiwa belajar membuat target/ peta jalan sebagai mahasiswa secara spesifik sebagai berikut:

“Pada bulan Oktober 2025, sudah akan mendapatkan gelar sarjana dengan IPK 3,5, memiliki kemampuan berbahasa inggris minimal level intermediate, memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan perikanan yang cukup sehingga siap bekerja di salah satu lembaga internasional”

Acara praktisi mengajar seri ke-2 ditutup  dengan penyerahan cindera mata dari Rare yang diserahkan langsung oleh Tarlan kepara peserta yang terpilih dilanjutkan dengan foto bersama

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close