Muna, OborSejahtera.com –Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syarif Muhammad Raha merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Kabupaten Muna. Namun beberapa hari terakhir, mahasiswa semester akhir kampus yang kini dipimpin mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muna, Drs. L. Irian, M.Si ini dilanda “galau”. Pasalnya, berhembus isu bila uang wisuda pada tahun 2023 berkisar Rp. 6,5 juta untuk setiap mahasiswa.
“Beberapa bulan lalu kami baru saja membayar uang KKN sebesar Rp. 2,3 juta, dan beberapa minggu lalu juga baru selesai bayar uang ujian proposal sejumlah Rp. 1,5 juta. Lalu tiba-tiba kini berhembus isu uang wisuda berkisar Rp. 6,5 juta,” ungkap salah seorang mahasiswa yang menolak namanya ditulis.
Patut disayangkan, lanjut dia, isu Rp. 6,5 juta tersebut justru disampaikan salah seorang pejabat kampus. “Sementara belum ada rapat terkait itu. Maksud kami, kalau ada hal yang menyangkut uang sebaiknya pihak kampus menyampaikannya melalui forum rapat, seperti yang sudah dilakukan selama ini. Jangan kepada orang per orang, hingga akhirnya menimbulkan kegalauan di kalangan mahasiswa khususnya para calon sarjana. Apalagi jumlah kami yang mau wisuda tahun ini kurang lebih 80 orang,”ujarnya.
Sementara itu Ketua STAI Syarif Muhamad Raha Drs. L. Irian, M.Si saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihak kampus belum mendiskusikan terkait hal itu.(FAN)
