Raha, OborSejahtera.com – Sudah beberapa hari ini, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syarif Muhammad Raha digemparkan dengan penemuan selebaran bertuliskan open donasi Rp.1000 per orang untuk pembangunan pagar kampus STAI Syarif Muhammad Raha. Selebaran-selebaran itu tersebar di beberapa ruang perkuliahan, Selasa (05/10/2021).
Sejumlah mahasiswa mengaku tidak tahu siapa yang menyebarkan selebaran tersebut. Namun beberapa mahasiswa mengaku mendukung open donasi itu karena sampai saat ini pagar di kampus STAI Syarif Muhammad Raha belum berdiri hingga tidak jarang kegiatan belajar mengajar terganggu dengan suara lonceng dari sapi-sapi yang berkeliaran bebas.
“Kalau memang ini demi kebaikan kampus, kami sangat mendukung, bahkan bila perlu kami siap turun ke jalan untuk menggalang donasi”, ujar Mursalim mahasiswa semester V.
Namun demikian, sempat dipertanyakan juga terkait belum adanyan pembangunan infrastruktur di kampus yang sudah berusia kurang lebih 20 tahun itu.
“Padahal ada uang Dana Pembiayaan Pembangunan (DPP) yang dibayarkan mahasiswa saat pertama kali masuk kuliah. Selain itu masih ada juga uang Sumbangan Pembiayaan Pembangunan (SPP) dan lain sebagainya. Kamipun sebenarnya ingin mempertanyakan kemana uang DPP mahasiswa selama berpuluh-puluh tahun ini. Jadi, kami menduga keuangan kampus STAI Syarif Muhammad Raha selama itu tidak pernah di audit sebuah lembaga akuntan publik, “ujarnya lagi.
Masih terkait selebaran open donasi Rp.1000 untuk pembangunan pagar kampus STAI Syarif Muhammad Raha, beberapa mahasiswa juga berharap agar ada klarifikasi dari pihak kampus.
“Jangan sampai ini menjadi bola liar dikalangan masyarakat Muna, karena bila ini menyebar, maka kampus STAI Syarif Muhammad Raha bisa dianggap tidak melakukan pembangunan sama sekali,” jelas Apriell salah seorang mahasiswa lainnya.
Dari pantauan media ini, kampus STAI Syarif Muhammad Raha memang belum memiliki pagar. Bahkan disore hari, terlihat sejumlah sapi yang berkeliaran bebas dalam areal kampus.
Saat di konfirmasi terkait selebaran itu, Ketua STAI Syarif Muhammad Raha Drs. L. Irian, M.Si mengaku tidak mengetahui hal tersebut.(toni)
