MAN IC Kendari Gelar Rapat Kerja Bertajuk Action Bersama Untuk Implementasi Merdeka Belajar

Kendari, OborSejahtera.com – Madrasah Aliyah negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Kota Kendari menggelar Rapat Kerja (Raker) dan Evaluasi Program Tahun 2023, dimulai tanggal 8-10 Juli 2024 dengan tema “Action Bersama Untuk Implementasi Merdeka Belajar Menuju Madrasah Maju, Bermutu dan Mendunia”.
Raker dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Provinsi Sultra , Kepala Kementerian Agama Kota Kendari, Kepala Madrasah se Kota Kendari, Pengurus Komite yang diwakilkan oleh Sekretaris Komite Prof. La Ode M. Aslan dan Bendahara Atmam Nuhun serta para guru lingkup MAN IC sebanyak 40 orang.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Muh. Akbar, S.E. I menyampaikan tujuan dari raker ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan kendala yang ditemukan pada tahun sebelumnya serta solusi yang perlu dilakukan untuk tahun ajaran 2024/2025 mendatang. Selain itu, kegiatan raker ini juga dilakukan untuk menyusun kegiatan masing masing bidang yang ada di MAN IC Kendari.
Kepala MAN IC, Ismail Z. Betawi, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada 3 (tiga) tantangan yang dihadapi di era digital saat ini.
“Tiga tantangan yang dihadapi di era digital saat ini yakni, pertama, pendekatan pembelajaran sudah mengharuskan pendekatan berbasis digital. Era digital ini mewajbkan perlunya para guru untuk adaptif dengan kebutuhan era digital ini,” ucap Ismail.
Lanjut dia, yang kedua, Indonesia pada tahun 2030 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan karena terjadi peningkatan penduduk sebuah negara pada usia produktif..Namun bonus demografi ini jangan sampai menjadi beban sosial karena ketidak siapan kita dalam menyongsong bonus melalui penataan sistim pendidikan bermutu via MAN IC ini.
“Ketiga, dinamika pembelajaran kontekstual dimana pembelajaran saat ini yang menekankan pada kaitan antara materi yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta didik sehigga pendekatan pembelajaran kontekstual diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir secara kritis, logis, dan sistematis serta menghindari terjadinya distorsi dalam pendidikan,” jelasnya.
Untuk mendukung kemajuan sekaligus kekuatan baru dalam bidang pendidikan , maka Raker ini menurut Ismail Z. Betawi perlu terus meyakini bahwa kekuatan keyakinan akan kebenaran menjadi modal utama untuk mengatasi ketiga tantangan diatas. Selain itu, modal sekolah unggul dan tinggal dalam lingkup asrama menjadi modal penguatan mental siswa MAN IC.
“Action bersama menurut Ismail merupakan salah satu kata kunci dari tema raker tahun ini perlu diwujudkan dengan spirit kolaborasi bersama semua pihak, terangnya.
Kedepan menurut Ismail, madrasah akan menjadi pilihan cerdas dari ummat ke depan.Ismail pun mendorogn agar semua guru untuk selalu berfikir di luar kebiasaan yang ada (out of the box) agar tetap unggul.
Diakhir sambutannya, Ismail juga menekankan perluya pendidikan kultural berbasis budaya lokal yang ada di Sultra khususnya dalam mengembangan karakteristik para siswa.
Acara Raker tahun ini dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Kementerian Agama Provinsi Sultra, H. Muh Saleh, S.Ag., M.Pd.I
“Pentingnya spirit inovasi dan adaptif terhadap perubahan untuk mendukung mutu lulusan MAN IC. Selain itu, MAN IC perlu terus memupuk semangat kolaborasi dan sinergits dengan semua pihak agar visi misi MAN IC bisa diwujudkan,” papar Muh. Saleh.
Sebagai penutup sambutannya, Muh. Saleh meminta agar para guru di MAN IC menjadi guru-guru pembelajar yang aktif untuk mendidik siswa MAN IC yang adaptif dengan kemajuan teknologi informasi.(*rn)