DAERAH

Pemprov Sultra Gandeng KNPI Gelar KP2MG Libatkan 58 Sekolah SMA/SMK Se-Kabupaten Muna


Muna, OborSejahtera.com – Kelangkaan minyak goreng disejumlah daerah masih menjadi polemik, mulai dari harganya yang kian hari semakin meroket, hingga stok ketersediaannya yang semakin menipis. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi kelangkaan tersebut, salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk memproduksi minyak goreng secara mandiri.

Pemerintah Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, bersama Komite Nasional Pemuda Indonesi (KNPI), melakukan Kegiatan Prakarya Pembuatan Minyak Goreng (KP2MG) yang melibatkan pelajar SMA/SMK di 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Kepala Bidang (Kabid) SMA Dikbud Sultra, La Samahu, S.Pd., M.Pd. mengatakan, kegiatan KP2MPG ini dilaksanakan secara serentak melibatkan 58 SMA/SMK se-Kab. Muna dengan target minimal 120 liter minyak goreng.

“Kegiatan ini dilakukan serentak se-Sultra. Untuk wilayah kabupaten Muna kegiatannya berpusat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Raha, tepatnya di jalan Bay pass, kota Raha, kabupaten Muna, provinsi Sultra. Alhamdulillah, kegiatan ini diikuti oleh 58 sekolah SMA/SMK se-kabupaten Muna, dengan target minimal dapat menghasilkan 120 liter minyak goreng,” ujar La Samahu kepada awak media saat ditemui di Pusat KP2MG kabupaten Muna, Sabtu (2/4/2022).

 

Ket. Foto: Ketua KNPI Sultra, Muhammad Rahim (kemeja biru) dan Kabid SMA Dikbud Sultra, La Samahu, S.Pd., M.Pd. (kemeja hitam) saat memberikan hasil olahan minyak goreng tradisional kepada siswa SMK Negeri 2 Raha.(Foto: Ist/net).

Kegiatan tersebut dipicu oleh kelangkaan minyak goreng dan harganya yang cenderung tidak bersahabat dengan rakyat. Sehingga masyarakat harus memutar otak terkait cara untuk mendapatkan minyak goreng. Olehnya itu, Pemprov Sultra hadir dan berupaya memberi solusi.

“Kegiatan ini di lakukan di tengah kelangkaan minyak goreng, agar masyarakat tidak bergantung pada minyak goreng yang di sediakan oleh pemerintah. Apa lagi pengolahan kelapa menjadi minyak goreng bukanlah hal baru dan sudah menjadi kearifan lokal dikalangan masyarakat Muna,” katanya.

Menyinggung soal kegiatan yang dilakukan menjelang H-1 bulan suci Ramadhan, mantan Kabid SMP Dikbud Muna itu mengatakan, kegiatan tersebut bukanlah hanya sekedar kegiatan biasa, melainkan sebagai ajang silaturahmi antar sekolah. Baik antar guru dengan guru, siswa dengan siswa, maupun guru-guru dengan para siswa.

“Mari sama-sama kita jaga kearifan lokal ini agar terus berkesinambungan. Pemprov Sultra akan menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda tahunan, agar hubungan tali silaturahmi juga tetap terjaga,” ungkapnya.

Rencananya, setalah kegiatan ini selesai dan minyak yang dihasilkan sudah terkumpul maka akan dibagikan ke masayarakat secara gratis, sebagai bentuk kepedulian pemerintah atas kelangkaan minyak goreng.

Para siswa yg mengikuti kegiatan ini sangat senang dan gembira, mereka juga terlihat sangat bersemangat dan antusias, serta gotong royong menjaga api ditungku masing-masing agar tetap menyala.

“Kami sangat suka dengan kegiatan sosial seperti ini, apa lagi manfaatnya untuk masyarakat sangat besar dan dapat mempertemukan kami dengan teman-teman dari sekolah lain. Walaupun capek, tapi ini sangat seru dan luar biasa,” ujar salah seorang siswa SMK 3 Raha.(Fanusir)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close