RSUD LM Baharuddin Raha Mencemaskan, Banyak Plafon Yang Lapuk Dan Roboh
Muna, OborSejahtera.com – Sudah beberapa hari terakhir ini pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) LM Baharuddin, yang terletak di kelurahan Raha I, Kecamatan Katobu, kota Raha, kabupaten Muna, provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diresahkan dengan kondisi bangunan RSUD yang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, bangunan megah yang didirikan pada masa kepemimpinan dr. Baharuddin itu, mulai mengalami kerusakan dibeberapa bagian, sehingga menjadi ancaman bagi keselamatan para pasien yang dirawat di RSUD tersebut. Hal itu diungkapkan salah seorang penjenguk RSUD LM Baharuddin kepada awak media, Rabu (30/03/2022)
“Pada hari Senin (28/3) lalu, saya datang menjenguk keluargaku yang sedang sakit di ruang Kamboja. Waktu itu posisi saya berada di luar ruangan dekat pintu sedang ngobrol dengan teman. Tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara seperti ada yang roboh dari dalam kamar. Setelah kami cek, ternyata plafon di kamar itu ambruk. Untung saja keluargaku bernasib baik, karena plafon yang ambruk bukan yang diatas tempat tidurnya. Jika iya, dia bisa tertimpa reruntuhan plafon,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, dia merasa khawatir dengan kondisi keamanan RSUD tersebut yang cenderung membuat keresahan kepada para pasien. Mereka takut jika sewaktu-waktu para pasien yang sedang dirawat dan istirahat, tiba-tiba tertimpa reruntuhan plafon.
“Kalau kondisi RSUD seperti ini, bukannya mau sehat kita datang disini, bisa-bisa tambah sakit. Mulai dari pelayanan kesehatan yang kurang maksimal, ditambah kondisi gedung yang sudah mulai rapuh. Padahal bangunan ini terbilang masih baru, tapi keadaannya sudah sangat memprihatikan. Kalau dilihat dari luar sangat megah dan mengagumkan, setelah masuk kedalamnya orang bisa tau seperti apa kondisi sebenarnya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, salah seorang perawat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, plafon yang ambruk di RSUD LM Baharuddin tersebut bukan hanya di ruang Kamboja melainkan ada di beberapa titik rumah sakit, ada di ruang Mawar, kemudian di ruang tunggu pengunjung dan dibeberapa tempat lainnya.
“Kami juga sebenarnya sudah sangat resah dengan kondisi seperti ini, kita setengah mati berjuang untuk kesehatan dan keselamatan pasien, disamping itu kami juga selalu khawatir dengan keselamatan kami, karena kondisi plafon yang bisa ambruk kapan saja,” ungkapnya.
Sampai berita ini diturunkan, Direktur RSUD LM Baharuddin Raha, dr. Muhammad Marlin belum dapat dikonfirmasi. Tim awak media sudah beberapa kali mendatangi RSUD, namun dirinya tidak berada ditempat. Tim mencoba meminta nomor ponselnya namun pegawai yang ada enggan memberikan, mereka malah saling menunjuk untuk mencari informasi ditempat lain.
Pramu direktur RSUD LM Baharuddin pun saat dihubungi memutuskan sambungan telepon selulernya dan hingga saat ini yang bersangkutan tidak dapat dihubungi.
Dari pantauan media ini, kondisi RSUD LM Baharuddin memang sangat memprihatikan. Banyak ruang yang sudah tidak memiliki plafon karena ambruk, dan sebagian hampir ambruk karena basah terkena tetesan air. Bahkan salah satu lift yang seharusnya digunakan sebagai alat transportasi menuju ke lantai 2 & 3, yang seharusnya menjadi akses menuju ruangan direktur, ruang ICU (Intensive Care Unit) dan ruang bersalinj uga tidak berfungsi.(Fn)