Muna, OborSejahtera.com -Desa Napalakura yang terletak di ujung Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara bisa disebut unik. Pasalnya, selain kepala desanya dijabat seorang perempuan, mayoritas perangkat desa juga dari kaum hawa. Bahkan, peran sebagai tokoh adat yang biasa diemban laki-laki kini telah “diambil alih” para ibu-ibu.
Dalam prosesi adat pernikahan, misalnya. Sejumlah informasi menyebutkan, mulai dari persiapan bahkan sampai penyelesaian masalah adat dilakukan kaum perempuan.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang tokoh adat desa Napalakura, La Ode Ndilai mengingatkan agar pemerintah atau siapapun jangan coba merubah adat istiadat di kampung tersebut. “Jangan merubah adat-istiadat yang telah ada di kampung ini. Persoalan yang berhubungan dengan adat-istiadat harus dipahami aturan ataupun norma-normanya. Jangan sampai kita jadi bahan tertawaan kampung lain,”tegasnya, Minggu (26/03/2023).
Satu contoh kasus, tambah dia, beberapa waktu lalu ada yang sempat pergi melamar atau di Muna dikenal dengan istilah “fenagho tungguno karete” semua di wakili oleh perempuan.”Sampai-sampai orang tua di desa tempat melamar itu mempertanyakan apakah di desa Napalakura tidak ada lagi laki-laki? Jujur, sebenarnya saya juga merasa malu ketika muncul pertanyaan seperti itu. Tapi mau di apa saya sudah diganti,”lanjutnya.
Sementara itu Kepala Desa Napalakura Sunarti, SP saat di konfirmasi via telpon terkait hal tersebut belum.memberikan klarifikasi hingga berita ini diterbitkan.(FAN)
