SEPUTAR KOTA

Aliansi Desa Sejahtera Gelar Dialog Multipihak Temukan Arah Kebijakan Bagi Pemberdayaan Anak Muda


Kendari, OborSejahtera.com – Aliansi untuk Desa Sejahtera (ADS) gelar dialog multipihak dalam rangka mempersiapkan anak muda diera digitalisasi, bertempat di Swissbell hotel Kendari, Selasa (28/9/2021)

Kegiatan dialog menghadirkan tiga pembicara utama yaitu, Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Panca Putra Tarigan, SE, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Asrun Lio, M. Hum, Ph.D, Walikota Kendari H. Sulkarnain Kadir, SE, ME. Turut hadir Ketua DPRD Kota Kendari Subhan, ST, OPD Pemerintah Kota Kendari, Kepala Sekolah SMA/SMK, para trainer Softskill ADS serta anak muda alumni pelatihan Softskill yang telah berhasil berwirausaha dibidangnya masing-masing.

Kegiatan ini adalah ajang dalam mengeksplor pengalaman anak muda yang tergabung dalam Empower Youth Hub (Muda Berdaya Berkarya) untuk berdiskusi merencanakan masa depan mereka.

Sebagai pembuka, Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko, menjelaskan tentang peran dan kegiatan ADS dalam peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya anak muda di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Hasil survey telah mencatat bahwa banyak anak muda yang belum mempunyai sifat dan sikap yang dibutuhkan untuk masuk kedunia kerja, sementara tuntutan dalam bekerja bukan saja dinilai dari ilmu pengetahuan yang dimiliki namun juga dituntut untuk lebih cakap dan berkarakter. ADS melihat kekosongan itu, sehingga tergerak untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang didalamnya menggali potensi anak muda berbasis sumber daya lokal,” ucap Tejo.

Berbagai materi diberikan di pelatihan Softskill dalam rangka meningkatkan kapasitas dan karakter anak muda yaitu, bagaimana membangun kepercayaan diri, komunikasi, membangun jejaring, sampai pada bagaimana sikap dalam bekerja.

“Secara formal, ADS telah membangun kerjasama dengan beberapa SMA dan SMK di Sultra, sedangkan untuk anak muda lainnya dibangun model pemberdayaan anak muda dengan melakukan pelatihan softskill (karakter), technikal skill, human centered design, pengembangan bisnis dan pemasaran. Anak-anak muda di Youth Hub telah menghasilkan produk-produk yang berbasis potensi desa dan diolah menjadi makanan/oleh-oleh yang khas, enak dan sehat (tanpa MSG dan pengawet buatan) serta bahan kerajinan dan olahan lain yang bernilai ekonomis,” jelas koordinator ADS.

Tejo berharap diskusi ini dapat menemukan peta jalan dan arah kesepakatan bagi para pembuat kebijakan, pihak swasta, pendamping maupun pihak lain yang peduli dengan masa depan anak muda sehingga tercipta pemuda yang produktif, berdaya dan berkarya.

Wa Ode Rulia Paiman, SP salah satu trainer softskill yang hadir dalam diskusi mengatakan, softskills telah membantu memotivasi anak-anak muda untuk berkarya juga memiliki karakter dan kepribadian. Program ini juga penting untuk direplikasi pemerintah daerah khususnya bagi staf pelayanan publik.

“Harapannya dengan pemahaman softskills yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan prima bagi masyarakat,” ujar Rulia.(rabiah)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close