Diduga Ada “Kongkalikong” Pihak Kampus, Mahasiswa STIP Wuna Raha Tuntut Keras Transparansi Anggaran KKN
Raha, OborSejahtera.com – Sejumlah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna Raha melakukan aksi Demonstrasi di Kampus STIP Wuna, tepatnya di Jalan LetJend Gatot Subroto Km.7, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (22/01/2022)
Dalam aksi tersebut, para demonstran menuntut pihak Kampus agar menunjukan rincian anggaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sebelumnya dibebankan kepada mahasiswa untuk membayar Biaya KKN Sebesar Rp.2 juta per mahasiswa.
Kordinator Lapangan (Korlap) Narwan Setya Budi mengatakan, aksi yang mereka lakukan dipicu atas tindakan pihak STIP Wuna Raha yang dianggap tidak transparan dalam mengelola anggaran KKN yang dibayarkan oleh para mahasiswa, karena pengalam ditahun-tahun sebelumnya, mahasiswa KKN menanggung biaya sendiri saat dilapangan, padahal ada uang KKN yang sudah dibayarkan para mahasiswa waktu itu, jangan sampai hal seperti itu terulang lagi di tahun ini.
“Sebelum pelepasan KKN, beberapa Mahasiswaan sudah mempertanyakan kepada Wakil Ketua III (WK III) Bidang Kemahasiswaan terkait anggaran yang dibayarkan, namun beliau enggan menjawab pertanyaan kami, dan malah menyuruh kami untuk mempertanyakan hal itu kepada panitia KKN, sedangkan saat pembekalan KKN tanggal 20 Januari lalu, ketua panitia KKN STIP Wuna tidak hadir di kampus, sedangkan pihak panitia yang lain tidak merespon kami,” ujar Narwan dalam orasinya.
Ia menambahkan, sebagai salah satu peserta KKN, dirinnya meminta kepada pihak STIP Wuna Raha agar segera menunjukan rincian anggaran KKN kepada para mahasiswa, dikhawatirkan ada indikasi tindakan korupsi di kampus.
“Kami hanya meminta agar pihak kampus lebih transparan dalam mengelola anggaran, karena anggaran KKN itu merupakan uang yang dikumpul dari para mahasiswa, yang seharusnya di pergunakan dengan semestinya untuk kegiatan selama ber-KKN. Saya curiga ada tikus-tikus berdasi dilingkup akademisi STIP Wuna Raha. Jika benar demikian, sungguh itu sangat mencoreng nama baik institusi,” tegas Mahasiswa Program Studi Kehutanan itu.
Senada dengan Neneng Juniarti salah seorang peserta KKN, dirinnya mengaku sudah mempertanyakan terkait anggaran tersebut kepada ketua Panitia KKN, namun dia malah disuruh menanyakan lagi kepada WK II Bidang Keuangan.
“Kami seakan di permainkan, hanya untuk menjawab hal se-sederhana ini, pihak kampus terlalu berbelit-belit memberikan jawaban. Dalam artian, tidak ada yang bisa memberikan keterangan resmi terkait uang yang kami bayarkan, mereka hanya mau ambil keuntungan dari mahasiswa, lalu kami dilepas begitu saja dilapangan tanpa ada arahan yang jelas,” kesalnya.
Ditempat yang sama, Firman Saleh memaparkan, jumlah Mahasiswa STIP Wuna Raha yang mengikuti porgram KKN sebanyak 57 orang, dengan nominal pengumpulan Rp.2 juta per orang, jadi total uang yang terkumpul dari mahasiswa sebanyak Rp. 114 juta.
“Itu yang ingin kami pertanyakan, jangan sampai pihak kampus terkesan sembunyi-sembunyi dalam mengelolah Keuangan. Kamipun sebenarnya ingin mempertanyakan kemana uang KKN mahasiswa selama berpuluh-puluh tahun ini. Jadi, kami menduga keuangan kampus STIP Wuna Raha selama itu tidak pernah di audit sebuah lembaga akuntan publik,” tegas Mahasiswa yang kerap disapa Biston itu.
Ia menambahkan, semenjak pelepasan KKN dirinnya sudah 2 hari berada dilokasi KKN, namun mereka tidak dibekali konsumsi dan biaya penginapan sepeser pun.
“Sudah dua hari ini kami hanya menggunakan uang pribadi selama ber-KKN, dari Rp. 2 juta yang kami kumpul pada pihak kampus sebelumnya, kita hanya diberikan baju kaos berlogo STIP Wuna sebagai bekal kami dilapangan, tak ada beras, lauk, ataupun perlengkapan lainnya,” ujar peserta KKN Desa Pentiro Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna itu saat dikonfirmasi via telepon selulernya.
Dari pantauan media ini, hingga masa aksi membubarkan diri, tidak terlihat pihak STIP Wuna Raha yang menanggapi para peserta Demonstrasi, sehingga para demonstran merasa geram atas tindakan pihak kampus, mereka mengaku akan terus bertindak sampai pihak kampus menjelaskan secara detail perihal anggaran KKN tahun 2021/2022.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Dr. La Sinaini, S.P., M.Si., mengaku tidak tau persis soal aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswanya tempo hari. “Mengenai demonstrasi saya kurang tau persis, karena saya tidak berada ditempat. Namun, terkait anggaran KKN STIP WUNA tahun akademik 2021/2022 sudah ditetapkan panitia termasuk alokasi penggunaanya,” ujar akademisi Asal Muna itu melalui pesan whatsAppnya.
Sayangnya, ketika hendak dikonfirmasi lebih lanjut, ketua panitia penyelenggara KKN STIP Wuna tidak terlihat di kampus, saat dihubungi via telepon selulernya dia tidak menjawab telepon dari wartawan, pesan chat dari wartawanpun tidak dibaca.(Mpr)