Reses Pertama Tahun 2022, La Ode Tariala Serap Aspirasi Sekolah di Kabupaten Muna
Muna, OborSejahtera.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra 3 (Muna, Buton Utara, Muna Barat), La Ode Tariala, S.Pd merangkum aspirasi masyarakat kabupaten Muna khususnya dibidang pendidikan, dalam kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Anggota DPRD Prov-Sultra masa sidang pertama, yang digelar di gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Raha, Selasa (01/02/2022)
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 7 hari kedepan itu, dihadiri oleh kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Muna, Yamir, S.Pd, beserta ratusan perwakilan Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Pertama (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kabupaten Muna.
“Kegiatan ini sengaja kami lakukan di lingkup pendidikan, mengingat banyaknya keluhan sekolah SMA, SMK dan SLB se-Sultra tentang kondisi keamanan sekolah yang kurang memadai, makanya saya datang kesini agar dapat merangkum aspirasi para Kepsek tentang kebutuhan pendidikan di Kabupaten Muna, agar dapat memperjuangkan apa yang menjadi keinginan mereka,” ujar La Ode Tariala, S.Pd, saat ditemui awak media ini.
Menurut ia, masih banyak sekolah di lingkup kabupaten Muna yang belum memiliki pagar, sehingga mengakibatkan kurangnya kenyamanan dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah tersebut. Dan sudah menjadi keluhan seluruh sekolah se-Sultra mengenai pembangunan pagar sekolah yang tidak bisa menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), melainkan menggunakan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD), sehingga dirinya mengambil inisiatif untuk membantu masyarakat kabupaten Muna, khususnya dibidang pendidikan agar proses pendidikan berlangsung maksimal.
“Saya akan membantu untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat semaksimal mungkin. Saat pertemuan, kami sudah sepakati bersama untuk mengadakan lomba antar bidang studi masing-masing sekolah di tataran kabupaten Muna dan juga pengadaan sound system di masing-masing sekolah agar pelaksanaan setiap kegiatan yang dilakukan berjalan lancar,” jelas politisi partai Nasdem itu.
Ia menambahkan, semoga dengan hasil kesepakatan pada pertemuan hari ini, harapan para kepala sekolah untuk meningkatkan kapasitas guru dan siswa bisa terwujud. Kedepannya setiap kegiatan yang dilakukan di masing-masing sekolah akan diadakan seleksi, agar dapat terukur pencapaian yang dilakukan di masing-masing sekolah.
“Dari setiap keluhan yang telah dibahas saat pertemuan bersama perwakilan masing-masing sekolah, saya akan mengusulkan ke DPRD Prov. Sultra pada saat pembahasan APBD perubahan yang akan dilakukan bulan Agustus 2022 mendatang, mengingat pembahasan anggaran DPRD provinsi hanya dua kali dalam setahun, pertama APBD Induk dan APBD perubahan yang akan dilakukan bulan Agustus tahun berjalan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Muna, Yamir, S.Pd , berharap agar pemerintah provinsi dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan sekolah, terutama kebutuhan siswa dan kesejahteraan guru, mengingat banyaknya kegiatan perlombaan sekolah di Muna yang dilakukan sampai tingkat kabupaten saja, karena anggaran untuk maju ke tingkat provinsi tidak memadai. Jika ada anggaran yang diberikan dari pemerintah provinsi, para siswa dapat ikut serta dalam ajang lomba tingkat provinsi tanpa harus dibiayai lagi oleh guru atau Kepsek.
“Tercatat ada 49 SMA, 24 SMK dan 24 SLB di kabupaten Muna. Beberapa diantaranya belum memiliki fasilitas sekolah yang memadai, bahkan ada puluhan sekolah yang belum memiliki pagar, sehingga aktivitas belajar mengajar sangat terganggu karena banyaknya binatang ternak yang masuk dilingkungan sekolah. Kemudian masalah guru honorer yang belum semua memiliki Surat Keputusan (SK) Gubernur, itu juga berdampak pada kesejahteraan guru honorer dan proses belajar mengajar, ungkap Yamin.
Saat ini kesejahteraan siswa sudah diperhatikan oleh pemerintah melalui bantuan Beasiswa miskin, tentu itu terwujud melalui kegiatan-kegiatan Reses seperti ini.
“Semoga dengan adanya reses ini keluhan masing-masing sekolah dapat diteruskan ke pemerintah provinsi agar sekolah-sekolah tersebut mendapat bantuan sehingga mereka bisa terfasilitasi, dan semoga pertemuan ini kembali membuahkan hasil yang baik bagi masyarakat kabupaten Muna pada umumnya khususnya masyarakat dilingkup Pendidikan,” tutupnya.(Mohammad Pitra)