DAERAHHUKUM

Tak Ada Titik Terang RDP Dengan PT Kurnia, Kantor DPRD Kolut Disegel



KOLUT, OBORSEJAHTERA.COM – Tak ada titik terang dengan hearing yang dilakukan oleh DPRD Kolut bersama sejumlah Aliansi Mahasiswa Kolut, akhirnya Kantor Legislatif disegel. Ini merupakan bagian dari kekecewaan Aliansi Gerakan Mahasiswa Kolut yang meminta PT Kurnia Resourcer Mining ditutup. Bagi mereka, aktivitas tersebut sangat jelas Ilegall dan merusak lingkungan.

Adapun koalisi lembaga yang tergabung dalam gerakan akhir tahun terdiri dari Satuan Siswa Pelajar Dan Mahasiswa Pemuda Pancasila SAPMA PP. (syarif) Himpunan Mahasiswa Islam HMI. (Ismu Saad) Pergerakan Pemuda Mahasiswa Kolaka Raya PPM-KOLAKA RAYA (Nur Alim) Gerakan Pemuda Marhaenis GPM (Aswar Anas) Poros kodeoha-Tiwu PORHATI (Muhammad Yunus).

“Kita segel Kantor DPRD Kolut, karena tak ada titik terang untuk menghentikan aktivitas PT Kurnia,”tutur Nur Alim

Nah, sebelumnya Rapat Dengar Pendapat yang Dilaksanakan di Aula DPRD Kolaka Utara berlangsung buntu. Sebab, Humas PT Kurnia Resources Mining, Ahyar membuat pernyataan kontroversial. Dia menuding bahwa massa yang menggelar demonstrasi sudah mendapat dana kordinasi dari Perusahaan.

“Dan ini pemicu awalnya. Kami bakal melaporkan pernyataan Humas PT KRM ke Polda dan Polres Kolut, karena membuat statemen tak berdasar,”tegasnya

Adapun Aliansi lain Syarif selaku Jendral Lapangan praktek tambang ilegall tidak dibenarkan secara hukum. Sesuai dengan Good Mining Practice, agar pemanfaatan sumber daya alam dapat maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar tambang, seharusnya penambangan dilakukan dengan menaati aturan.

“Yang kami lihat selama ini, PT. Kurnia Mining Resource yang telah memperkosa Bumi Patampanua karena ulahnya pula kami menuntut agar angkat kaki dan menghentikan aktifitas Pertambangannya,”ujarnya

Nur Ali menambahkan, bahwa berkaitan dengan pernyataan Humas PT KRM bakal ditindaklanjuti. Pernyataan tersebut membuat Mahasiswa geram, karena menyebut sejumlah mahasiswa yang demo telah menerima dana kordinasi. Dia memandang bahwa pernyataan tersebut tak benar.

“Kita saja saat akan demo ditelpon untuk diberikan dana satu juta pertongkang. Tapi, kami tidak mau. Karena gerakan demonstrasi ini murni, jadi kami tidak mau ditunggangi,”tegasnya. (Alim- RIGHTNEWS.COM)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close