Muna, OborSejahtera.com – Polemik antara Kepala Desa (Kades) Napalakura dan warganya memasuki babak baru. Kepala desa Napalakura melaporkan warganya ke Polres Muna atas dugaan pengrusakan pagar kantor desa saat aksi demonstrasi warga pada hari Selasa (25/3/2025) lalu.
Polemik tersebut diduga bermula dari ketidakpuasan warga terhadap kebijakan Kades Napalakura. Warga menilai bahwa Kades tidak transparan dalam mengelola dana desa dan cenderung otoriter dalam mengambil keputusan. Sebagai bentuk protes, warga kemudian menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Balai desa Napalakura.
Namun, dalam aksi demonstrasi tersebut, terjadi kericuhan yang menyebabkan pagar kayu kantor balai desa sepanjang kurang lebih 2 meter mengalami kerusakan. Kades Napalakura tidak terima dengan kejadian tersebut dan memutuskan untuk melaporkan warganya ke polres muna melalui kuasanya LSM gerak Sultra.
Saat dikonfirmasi awak media ini, Kasat Reskrim Polres Muna, AKP La Ode Arsangka melalui Kasi Humas IPDA Baharudin, S.H membenarkan adanya laporan tersebut. Namun untuk sementara masih dalam proses dan perkembangannya akan disampaikan.
“Untuk sementara sedang dalam proses, perkembangan berikutnya nanti ada lagi pemeriksaan, dipanggil dulu saksi-saksi karena banyak yang mau diperiksa. Karena tidak serta menentukan perkara itu seperti apa. Kalau ada alat bukti harus dihadirkan alat buktinya. Yang jelas, untuk sementara kami harus mengumpulkan saksi,” terangnya singkat.
Sementara itu, Salah satu warga Desa Napalakura yang dilaporkan menanggapi dengan santai. Ia menganggap aksi demonstrasi yang dilakukan adalah salah satu bentuk penyampaian aspirasi dan tidak ada unsur kesengajaan untuk merusak fasilitas kantor balai desa.
“Kami juga menilai bahwa kades Napalakura Tidak transparan dalam mengelola dana desa dan cenderung otoriter dalam mengambil keputusan. Saat demo pun, kepala desa Napalakura tidak hadir menemui masa aksi, sehingga kami berusaha untuk menerobos masuk dan tanpa sengaja pagar kayu itu roboh,” jelasnya. (Fan)
Editor: Husni/OS
