HUKUM

Seorang Pria Dikeroyok Oknum Security RS Bahteramas Sultra Saat Hendak Jenguk Orang Tuanya


Kendari, OborSejahtera.com – Salah seorang warga inisal AF diduga menjadi korban pengeroyokan oleh 4 orang petugas keamanan (security) Rumah Sakit Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa, 12 April 2022 lalu.

Korban AF dikeroyok saat hendak menjenguk orang tuanya bernama Andi Syamsu Alam yang dirawat di RS Bahteramas Gedung Laikawaraka, Ruangan 2, Kamar 11 yang saat itu kondisinya sudah sekarat dan beberapa saat kemudian meninggal dunia.

“Sekitar pukul 23.00 WITA, AF datang di RS untuk menemui bapaknya yang sudah sekarat, tiba-tiba AF ditahan sama security RS Bahteramas dengan alasan sudah selesai batas menjenguk pasien, tetapi AF ditahan sama security RS dan di situ AF dikeroyok oleh Security,” jelas UJ selaku keluarga korban, Kamis (14/4/2022).

Akibat pengeroyokan tersebut, AF mengalami luka memar pada bagian telinga, punggung bawah dan merasa kesakitan.

Saat mendapat kabar tersebut, pihak keluarga korban tidak terima dengan perlakuan security RS Bahteramas yang diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap AF dan segera mengadukannya ke Polsek Baruga.

“Kami pihak keluarga sudah sepakat kasus pengeroyokan yang terjadi kepada AF kami adukan di polsek Baruga dan sementara akan diproses,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyesalkan tindakan keamanan RS yang diduga telah bertindak sewenang-wenang terhadap keluarga pasien.

“Kami sekeluarga tidak terima dengan pengeroyokan keluarga kami, bayangkan bapak AF sudah sekarat tidak diperbolehkan untuk menemuinya, disimpan dimana hati nuraninya”, kesal UJ.

Kapolsek Baruga, AKP Umar yang dikonfirmasi awak media ini membenarkan adanya laporan dugaan pengeroyokan itu.

“Iya, sudah. Sudah masuk pengaduannya, baru kemarin sore dia mengadu”, jelas AKP Umar melalui sambungan telepon genggamnya.

Sementara itu, direktur perusahaan yang menaungi security RS Bahteramas, La Ode Zulfikar saat dikonfirmasi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggotanya enggan memberikan komentar. Ia malah menyuruh awak media ini agar menanyakan langsung kepada anggotanya.

“Saya tidak mau berkomentar karena saya dengar dari pihak anggota saya. Saya ingin dengar juga dari pihak keluarga pasien yang melapor. Tapi saya belum dapat Informasi”, kata Zulfikar melalui pesan WhatsAppnya.

“Alangkah baiknya tanyakan langsung ke anggota saya. Biar mereka yang jelaskan kronologinya”, tambahnya.(Husain)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close