DAERAH

Tekan Inflasi Pangan, Pemkab Konawe Utara Hadirkan Aplikasi PakTani KONASARA


“Dengan inovasi PakTani Konasara komoditas pangan mengalami tren peningkatan signifikan”

Konawe Utara, OborSejahtera.com – Pemerintah Kab. (Pemkab) Konawe Utara (Konut) dibawah kepemimpinan Bupati Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si., IPU., ASEAN. Eng, terus menguatkan inovasi dan sinergi kebijakan dalam rangka pengendalian inflasi dan respon terhadap tingginya resiko inflasi pangan. Sejalan dengan program itu, Bupati H. Ruksamin turut menghadiri acara launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan di Kendari, Jumat (11/8/2023).

Dengan mengedepankan sinergi dan inovasi kebijakan yang SELARAS dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah, H. Ruksamin sebagai pimpinan tertinggi di Kab. Konawe Utara hadir dengan salah satu program unggulan dalam pengendalian inflasi pangan yaitu Program Pengembangan Kebun Pekarangan (P2KP), dan untuk menyesuaikan dengan perkembangan era digital serta untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keuntungan pada usaha pertanian maka Pemerintah Kab. Konawe Utara juga hadir dengan Aplikasi PakTani KONASARA.

H. Ruksamin menjelaskan bahwa salah satu keuntungan utama dari Inovasi PakTani KONASARA adalah penggunaan data dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem pengumpulan dan analisis data, para petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, program P2KP dengan melakukan transformasi digitalisasi PakTani KONASARA juga dapat membuka peluang baru untuk pengembangan bisnis pertanian.

Dikatakan bahwa di wilayah yang dipimpinnya beberapa komoditas pangan mengalami tren peningkatan naik signifikan diantaranya komoditas kacang tanah, kedelai, bawang merah, cabai besar serta cabai rawit. Produktivitas kacang tanah mencapai 10,5 ton/hektar dengan predikat tertinggi ke-2 se Sultra. Produktivitas kedelai 1,6 ton/hektar, bawang merah 7,5 ton/hektar, cabai besar 17,8 ton/hektar, serta cabai rawit 21,2 ton/hektar.

“Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak utamanya peran Pemerintah Daerah melalui penyuluh pertanian yang berperan dalam pemberian bantuan bibit, melakukan monitoring, evaluasi dan pendampingan serta peran Perusahaan Umum Daerah Konasara dalam pemasaran yaitu dengan pembelian langsung hasil panen petani,” ungkap H. Ruksamin.

Bersama Kab. Konawe Utara dengan Aplikasi PakTani KONASARA nya, Pemerintah Prov. Sulawesi Tenggara juga melaunching Aplikasi SIPENGHARAPAN serta Kab. Muna Barat melaunching Aplikasi LAPA-LAPA, yang kesemuanya bertujuan untuk menekan inflasi pangan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Close