Rasman, Nelayan Asal Pulau Renda Hasilkan Ratusan Juta Melalui Budidaya Lobster
Muna, OborSejahtera.com – Kabupaten Muna memiliki puluhan pulau-pulau kecil yang memiliki potensi kelautan yang cukup melimpah. Salah satu pulau tersebut adalah pulau Renda kecamatan Towea yang memiliki keaneka ragaman biota laut seperti bermacam-macam jenis ikan, udang, kepiting, dan cumu-cumi. Bahkan tidak banyak yang mengetahui jika masyarakat di pulau Renda telah membudidayakan lobster.
Rasman adalah salah satu warga desa Renda yang telah mengembangkan lobster dan menghasilkan puluhan bahkan sampai ratusan juta dalam sekali panen. Padahal dia mengembangkan ini belum lama, sekitar satu tahun yang lalu.
Dia mulai merintis usaha budidaya lobster ini sejak tahun 2021 dengan terlebih dahulu membuat jaring yang biasa disebut karamba.
“Saya memulai usaha ini sejak 2021 lalu. Saya terinspirasi dari video-video yang ada di youtube tentang budidaya lobster dan alahmnduliah hasilnya lumayan,” kata Rasman.
Untuk bibit, Rasman membeli dengan harga Rp.550 ribu/kg dan sekali pembelian bisa mencapai puluhan kilo.
“Saat pembibitan kadang kami memberikan makan dengan biaya Rp.50 ribu/harinya selama empat bulan. Saya juga mempekerjakan karyawan untuk menjaga dan memberi makan setiap harinya, karena karamba yang sudah di taburi bibit tidak bisa di tinggalkan, jangan sampai ada yang berbuat iseng untuk menghancurkannya,” ungkapnya.
Dalam waktu 6 bulan bibit sudah mulai dipanen. Sekali panen biasanya mencapai 100 – 200 kg. Lobster yang paling besar beratnya kadang mencapai 3-4 kg/ekornya dengan harga dikisaran Rp.2 – 3 juta/3kg, atau Rp.500 ribu/kg tergantung ukuran besarnya.
Untuk hasil laut sudah ada yang menampung yaitu PT. Aruna Indonesia yang bergerak dibidang biota laut. Semua hasil laut baik kepting, ikan, cumi,lobster ditampung oleh perusahaan tersebut serta menyiapkan pasaran sampai ke luar negeri.
Rasman berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten Muna dalam pengembangan usaha budidaya Lobster serta budidaya biota laut lainnya yang dikejakan oleh masyarakat nelayan khususnya nelayan di pulau Renda.(Fanusir)