DAERAH

KAHMI Muna Dukung Kebersihan Lingkungan Menjadi Budaya Masa Depan: Sampah tidak Berjalan Sendiri, Tangan Kitalah yang Menggerakkannya


Muna, OborSejahtera.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Muna menyadari bahwa isu kebersihan lingkungan bukan semata persoalan teknis pemerintah, tetapi berawal dari kesadaran setiap individu.

Sampah yang berserakan di depan rumah masing-masing, jalan, pantai, pesisir, pasar modern & tradisional, maupun pada view ruang publik tertentu adalah cerminan perilaku hidup kita sehari-hari di Bumi Sowite yang dicintai bersama. Ia (sampah) tidak muncul dengan sendirinya.

“Ada ribuan tangan manusia yang meletakkan, membuang, dan membiarkannya tanpa disadari, apalagi dapat bertanggung jawab,” ungkap Sekum KAHMI Muna, Nur Hayat Fariki.

Sementara itu, sentilan lugas bersifat membangun, lahir dari Anggota KAHMI Muna Divisi Emansipasi Wanita & Keperempuanan, Karyawati yang coba dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, mengatakan bahwa Kebersihan itu tidak mahal, sebab kebersihan hanya merupakan mental kita, apakah kita mau sadar atau kita merasa nyaman, membiasakan diri dengan lingkungan yang dimata sebagian orang adalah tidak nyaman.

Lanjut ia membahas, bahwa Kita harus bermula dari berani mengkritik diri sendiri apakah kita benar sebagai penghasil sampah mulai dari kawasan rumah kita, bergerak ke lingkungan sekitar tempat tinggal kita, makin bergerak ke tempat kerja kita, ke sarana olahraga, sarana wisata, sampai dengan ke tempat-tempat lainnya yang kita kunjungi.

“Kita semua tentunya terbiasa dengan melepas kulit permen, kertas rokok, plastik makanan, plastik kue pada posisi dimana kita berdiri,” sentilnya.

Bahkan ia coba memberikan pertanyaan pada publik, Apakah kita sudah sadari ini..?. Jikalau kita sudah mampu berpikir se-sederhana seperti itu, “ tepatnya tau diri ” bahwa kita salah satu yang berkontribusi penghasil sampah yang tidak pada tempatnya, dan mulai sadar untuk memerangi kebiasaan tersebut, maka kita sudah berpikir 1 (satu) langkah untuk merubah mental kita untuk sama sama berpikir dan berprilaku menolak sampah dimanapun kita berada.

Dilain tempat, Iwan Faisal sebagai Wasekum 1 KAHMI Muna, juga sependapat dengan pandangan banyak pihak yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Sebab, sebaiknya lingkungan bersih, jangan hanya diciptakan saat momentum untuk mengupayakan apresiasi perolehan Adipura tahun 2025 saat ini saja. Tetapi setiap diri dan komunitas, organisasi publik lainnya yg berada di Muna, seperti KAHMI Muna, dan organisasi mahasiswa, pemuda, kemasyarakatan serta lain sebagainya; secara bersama-sama sebenarnya mesti mendukung upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Muna, dalam menciptakan lingkungan yang bersih, tertata baik, rapi dan sehat.

“Kami berharap semua unsur dan elemen masyarakat dapat mendorong & bersama menciptakan tumbuhnya budaya sadar lingkungan. Paling tidak kita semua mulai dari keluarga, komunitas, hingga organisasi masing-masing, memberikan dukungan atas giat sampai dengan kepada niat baik Pemda,” ungkap Iwan.

Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta ikut terlibat dalam program kebersihan bersama, adalah langkah kecil yang memberi dampak besar bagi masa depan daerah.

KAHMI Muna percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan lahir dari masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungannya dulu.

“Mari segera kita bersama memulai dari diri sendiri. Mari menjadi teladan. Karena bumi, lingkungan, dan daerah ini adalah rumah kita bersama,” tutupnya. (*Husni)

Artikel Terkait

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Close
%d blogger menyukai ini: