Kenang 40 Hari Kepergian Isteri, Gubernur Ali Mazi Gelar Ritual Pekandeana Ana-Ana Maelu
Kendari, OborSejahtera.com – Tepat 40 hari kepergian istri tercinta almarhumah Hj. Agista Ariany Bombay SE, Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH., melalui Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) melaksanakan ritual Pekandeana Ana-Ana Maelu atau pemberian makan kepada anak yatim piatu sekaligus memperingati Bulan Muharram 1443 Hijriah, bertempat di Panti Asuhan Alfitrah Kota Kendari, Sabtu (21/8/2021).
Selain melakukan ritual Pekandeana Ana-Ana Maelu, Gubernur Ali Mazi juga menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu berupa uang pembinaan kepada pimpinan pondok pesantren.
Mewakili pribadi Gubernur Ali Mazi, pelaksanaan riritual serta penyerahan santunan dilakukan oleh Pembina Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D.
Pembina KKBB Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD mengatakan, tradisi Pekandeana Ana-Ana Maelu ini merupakan tradisi Kesultanan Buton yang dilaksanakan sejak masuknya ajaran Islam di kesultanan tersebut, dan terus dilakukan selama empat abad lebih, sehingga sampai kini masyarakat Kota Baubau maupun Buton Provinsi Sultra terus mempertahankan tradisi ini.
Akademisi asal Moronene Bombana ini melanjutkan, melalui tradisi memberi makan anak yatim piatu tersebut, Gubernur Ali Mazi secara pribadi mengenang 40 hari kepergian sang istri, yang tepatnya jatuh pada hari ini (21/8), yang juga telah memasuki Hari Asyura termasuk Bulan Muharam 1443 Hijriah.
“Tradisi ini sering dilakukan warga Kota Baubau maupun Buton untuk memperingati 10 Muharram, meminta keselamatan kepada Allah SWT melalui doa-doa para anak yatim piatu, agar tidak lagi menderita dan dijauhkan dari bala maupun bencana, demikian juga harapan Gubernur Ali Mazi agar masyarakat Sultra cepat terhindar dari virus Covid-19 yang kini tengah melanda hampir seluruh wilayah di dunia,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra ini.
Lulusan S3 The Australian National University (ANU), Canberra ini mengungkapkan, bahwa secara pribadi maupun sebagai Pembina KKBB Prov. Sultra, dirinya merasa terhormat mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan ritual tersebut, dalam rangka mengenang kepergian almarhumah Hj. Agista Ariany Bombay SE, yang bertepatan dengan Bulan Muharram dan Hari Asyurah.
“Bapak H. Ali Mazi, SH mengharapkan doa dari anak-anak yatim piatu, yang kebetulan hari ini bertepatan dengan peringatan 40 hari berpulangnya istri beliau. Saya mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan ritual ini, yang dilaksanakan diluar Rujab Gubernur Provinsi Sultra. Tentu kegiatan doa bersama juga tetap terlaksana dikediaman beliau, baik dari hari pertama hingga hari ke-40. Mewakili pihak keluarga, kamipun tak henti-hentinya meminta doa tulus dari masyarakat Sultra untuk almh. Ibu Hj Agista Ariany Bombay SE,” terangnya.
Dia pun meyakini, melalui kebahagian yang dirasakan oleh anak-anak yatim piatu akan perhatian dari pemerintah baik secara institusi maupun pribadi, meski nilainya tidak seberapa, insya Allah dapat bernilai ibadah. Terlebih sesuai pesan Baginda Rasulullah agar tak lupa memuliakan anak yatim.
“Di dalam ritual ini, anak yatim mendapatkan kasih sayang, seperti menyuapi makanan hingga memberikan santunan. Melalui ritual Pekandeana Ana-Ana Maelu, semoga anak-anak yatim piatu ini merasa bahagia karena mendapatkan perhatian. Dan melalui kebahagian tersebut dapat menghantarkan harapan dan doa para Pimpinan Pemprov Sultra kepada sang Pencipta, agar selalu diberi kekuatan dan kesehatan melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, daerah, segera terhindar dari Virus Covid-19, dan almh. Ibu Hj Agista Ariany Bombay SE mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin,” harapnya.(*ema)